Rabu, 12 November 2014

PELUANG DAN TANTANGAN GLOBALISASI BAGI INDONESIA

1. PELUANG GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Globalisasi membawa peluang bagi negara-negara, termasuk indonesia. Peluang-peluang ini kalau disikapi dengan baik, akan meningkatkan kesejahteraan. Beberapa peluang itu  antara lain seperti diuraikan berikut ini:
  1. PELUANG PASAR BEBAS: HARGA DAN MUTU PRODUK YANG BERSAING
Globalisasi membuat harga dan mutu berbagai produk akan bersaing di pasar internasional. Agar produk yang sama laku di pasar internasional, masing-masing negara akan berlomba-lomba menaikan mutu dan menurunkan harga. Produk yang paling murah dan bermutu akan paling banyak dibeli. Ini menguntungkan tidak saja negara kaya, tetapi juga negara-negara berkembang.
2.      PELUANG EKSPOR
Ekspor membuka peluang pasar baru di luar negeri. Ini tidak hanya berlaku bagi pengusaha-pengusaha besar, tetapi juga pengusaha kecil di pedesaan. Fakta menunjukkan, negara yang berorientasi ekspor (seperti korea selatan) lebih maju perekonomiannya daripada negara yang hanya mengimpor.
3.      MODAL PEMBANGUNAN (CAPITAL INFLOW)
Kesalingterhubungan dan kesalingtergantungan antarnegara berarti juga memungkinkan indonesia meminta bantuan modal pembangunan dari negara-negara lain.
4.      MEMBUKA LAPANGAN KERJA
Kaburnya sekat pembatas antarnegara memungkinkan berbagai perusahaan mancanegara beroperasi di indonesia. Ada banyak perusahaan, dengan banyak bidang seperti pabrik sepatu, pakaian, arloji, restoran, pusat perbelanjaan, dll. Bagi masyarakat, hal itu menambah kesempatan kerja, yang juga berarti mengurangi pengangguran. Hal yang sama terjadi pada pemilik modal indonesia yang ingin berinvestasi di luar negeri. Itu sangat mungkin di era globalisasi ekonomi ini.
5.      MENGURANGI PINJAMAN DAN MENAMBAH PENDAPATAN NEGARA
Bagi pemerintah, hadirnya investasi asing menguntungkan untuk indonesia. Hal itu secara tidak langsung ikut menyejahterakan rakyat indonesia, sebab pajak itu digunakan untuk membangun sarana prasarana dasar rakyat.



2. TANTANGAN GLOBALISASI BAGI INDONESIA
            Selain memunculkan berbagai peluang, globalisasi juga melahirkan sejumlah tantangan. Beberapa tantangan itu antara lain sebagaimana diuraikan berikut ini:
  1. PASAR BEBAS YANG TIMPANG
Dalam kenyataan, apa yang dicita-citakan oleh pasar bebas jarang terbukti. Negara kaya tetap kaya, negara miskin tetap miskin bahkan semakin miskin. Mengapa? Pertama, masih banyak negara yang melindungi produk ekspor negaranya dengan memberikan subsidi dan bea masuk yang tinggi. Dan kedua, negara-negara yang mengkampanyekan pasar bebas bersikap ganda. Di satu sisi, mereka melarang negara lain memberikan subsidi dan bea masuk untuk berbagai produk negaranya, di sisi lain mereka sendiri memberikan subsidi bagi para petaninya.
2.      PERUSAHAAN MULTINASIONAL MENGANCAM PENGUSAHA KECIL
Hadirnya perusahaaan multinasional mengancam pedagang atau pengusaha kecil di pasar tradisional. Beginilah penjelasannya: perusahaan-perusahaan itu datang dengan modal besar. Mereka bisa membangun pusat perbelanjaan yang mewah dan besar, seperti carrefour, giant, indomart, dll. Jenis barang, ruangan yang nyaman dan kualitas yang terjamin membuat masyarakat lebih senang berbelanja disana. Alhasil pasar tradisional pun terancam sepi pengunjung.
3.      PERUSAHAAN MULTINASIONAL MENEKAN KAUM BURUH
Perusahaan multinasional yang hendak beroperasi di indonesia seringkali menuntut syarat-syarat tertentu. Tujuannya, agar biaya produksi rendah dan keuntungan melimpah. Termasuk syarat upah buruh yang rendah. Jadi, meskipun di satu sisi investasi asing itu menambah pendapatan negara, tetapi di sisi lain merugikan kaum buruh.
4.      PELARIAN MODAL (CAPITAL OUTFLOW) DAN PENGANGGURAN
Perusahhan-perusahaan multinasional sewaktu-waktu bisa memindahkan tempat operasi perusahaannya ke negara mana saja. Misalnya karena situasi politik tidak mendukung, banyak pungutan tidak resmi, pajak tinggi dll. Dan bisa mengakibaatkan para buruh atau karyawannya kehilangan lapangan kerja.
3. MENYIKAPI PELUANG DAN TANTANGAN GLOBALISASI
Globalisasi tidak dapat dielakkan. Tetapi, globalisasi bisa dihadapi dengan strategi tertentu. Menurutjoseph e. Stiglitz, peraih nobel bidang ekonomi tahun 2001, strategi menghadapi globalisasi adalah mengelola globalisasi. Upaya-upaya itu dipaparkan dalam uraian berikut ini:


  1. SEGI EKONOMI.
Upaya-upaya diplomasi indonesia diarahkan pada usaha memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang timbul dari arus globalisasi untuk kepentingan pembangunan nasional. Dapat dilakukan dengan cara, mengembangkan perluasan akses pasar, mengupayakan meningkatnya arus investasi asing, dan juga mengembangkan kerja sama teknik dan jasa ekonomi.
  1.  SEGI POLITIK.
Indonesia tetap perlu menjalankan polotik luar negeri yang mengandalkan prinsip-prinsip kerjasama internasional, saling menghormati kedaulatan nasional, dan menjunjung tinggi prinsip “tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara” (non-interference).
  1. DALAM KONTEKS NASIONAL.
Politik luar negeri indonesia harus tetap ditujukan untuk menjaga keutuhan wilayah nasional, persatuan bangsa serta stabilitas nasional dalam menghadapi permasalahan di dalam negeri.
  1. DALAM KONTEKS BILATERAL.
Indonesia berupaya untuk memantapkan dan meningkatkan hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Juga, terus mempelajari kemungkinan membangun hubungan bilateral dengan negar-negara yang dinilai berpotensi membantu upaya pencapaian kepentingan nasional indonesia.
  1. DALAM KONTEKS REGIONAL.
Indonesia mendukung pemulihan perekonomian asia tenggara. Hal itu dilakukan dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai langkah asean. Tetap memainkan peran kepemimpinan di asean serta menjaga kekompakan sesama asean.
  1. DALAM KONTEKS GLOBAL.
Indonesia tetap menaruh harapan besar pada pbb, karena tetap meyakini keabsahan institusi ini sebagai satu-satunya lembaga multilateral yang paling kompeten mengambil keputusan bersifat mendunia. Untuk itu, indonesia perlu mengupayakan program restrukturisasi pbb.
Selain hal itu, hal lain yang sangat penting yang dilakukan adalah tidak lagi mengandalkan pada keunggulan komparatif, melainkan makin meningkatkan keunggulan kompetitif yang meliputi: penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan keterampilan, peningkatan etos kerja, disiplin nasional dan daya saing yang tinggi. keunggulan kompetitif yang lebih menentukan berhasil atau tidaknya bangsa indonesia mengelola globalisasi.