1.
PELUANG GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Globalisasi membawa peluang bagi negara-negara, termasuk
indonesia. Peluang-peluang ini kalau disikapi dengan baik, akan meningkatkan
kesejahteraan. Beberapa peluang itu antara lain seperti diuraikan berikut
ini:
- PELUANG PASAR BEBAS: HARGA DAN MUTU PRODUK YANG BERSAING
Globalisasi membuat harga dan mutu berbagai produk akan
bersaing di pasar internasional. Agar produk yang sama laku di pasar
internasional, masing-masing negara akan berlomba-lomba menaikan mutu dan
menurunkan harga. Produk yang paling murah dan bermutu akan paling banyak
dibeli. Ini menguntungkan tidak saja negara kaya, tetapi juga negara-negara
berkembang.
2.
PELUANG EKSPOR
Ekspor membuka peluang pasar baru di luar negeri. Ini tidak
hanya berlaku bagi pengusaha-pengusaha besar, tetapi juga pengusaha kecil di
pedesaan. Fakta menunjukkan, negara yang berorientasi ekspor (seperti korea
selatan) lebih maju perekonomiannya daripada negara yang hanya mengimpor.
3.
MODAL PEMBANGUNAN (CAPITAL INFLOW)
Kesalingterhubungan dan kesalingtergantungan antarnegara
berarti juga memungkinkan indonesia meminta bantuan modal pembangunan dari
negara-negara lain.
4.
MEMBUKA LAPANGAN KERJA
Kaburnya sekat pembatas antarnegara memungkinkan berbagai
perusahaan mancanegara beroperasi di indonesia. Ada banyak perusahaan, dengan
banyak bidang seperti pabrik sepatu, pakaian, arloji, restoran, pusat
perbelanjaan, dll. Bagi masyarakat, hal itu menambah kesempatan kerja, yang
juga berarti mengurangi pengangguran. Hal yang sama terjadi pada pemilik modal
indonesia yang ingin berinvestasi di luar negeri. Itu sangat mungkin di era globalisasi
ekonomi ini.
5.
MENGURANGI PINJAMAN DAN MENAMBAH
PENDAPATAN NEGARA
Bagi pemerintah, hadirnya investasi asing menguntungkan
untuk indonesia. Hal itu secara tidak langsung ikut menyejahterakan rakyat
indonesia, sebab pajak itu digunakan untuk membangun sarana prasarana dasar
rakyat.
2. TANTANGAN GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Selain memunculkan berbagai peluang, globalisasi juga melahirkan sejumlah
tantangan. Beberapa tantangan itu antara lain sebagaimana diuraikan berikut
ini:
- PASAR BEBAS YANG TIMPANG
Dalam kenyataan, apa yang dicita-citakan oleh pasar bebas
jarang terbukti. Negara kaya tetap kaya, negara miskin tetap miskin bahkan
semakin miskin. Mengapa? Pertama, masih banyak negara yang melindungi produk
ekspor negaranya dengan memberikan subsidi dan bea masuk yang tinggi. Dan
kedua, negara-negara yang mengkampanyekan pasar bebas bersikap ganda. Di satu
sisi, mereka melarang negara lain memberikan subsidi dan bea masuk untuk
berbagai produk negaranya, di sisi lain mereka sendiri memberikan subsidi bagi
para petaninya.
2.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL MENGANCAM
PENGUSAHA KECIL
Hadirnya perusahaaan multinasional mengancam pedagang atau
pengusaha kecil di pasar tradisional. Beginilah penjelasannya:
perusahaan-perusahaan itu datang dengan modal besar. Mereka bisa membangun
pusat perbelanjaan yang mewah dan besar, seperti carrefour, giant, indomart,
dll. Jenis barang, ruangan yang nyaman dan kualitas yang terjamin membuat
masyarakat lebih senang berbelanja disana. Alhasil pasar tradisional pun terancam
sepi pengunjung.
3.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL MENEKAN
KAUM BURUH
Perusahaan multinasional yang hendak beroperasi di indonesia
seringkali menuntut syarat-syarat tertentu. Tujuannya, agar biaya produksi
rendah dan keuntungan melimpah. Termasuk syarat upah buruh yang rendah. Jadi,
meskipun di satu sisi investasi asing itu menambah pendapatan negara, tetapi di
sisi lain merugikan kaum buruh.
4.
PELARIAN MODAL (CAPITAL OUTFLOW)
DAN PENGANGGURAN
Perusahhan-perusahaan multinasional sewaktu-waktu bisa
memindahkan tempat operasi perusahaannya ke negara mana saja. Misalnya karena
situasi politik tidak mendukung, banyak pungutan tidak resmi, pajak tinggi dll.
Dan bisa mengakibaatkan para buruh atau karyawannya kehilangan lapangan kerja.
3. MENYIKAPI PELUANG DAN TANTANGAN GLOBALISASI
Globalisasi tidak dapat dielakkan. Tetapi, globalisasi bisa
dihadapi dengan strategi tertentu. Menurutjoseph e. Stiglitz, peraih nobel
bidang ekonomi tahun 2001, strategi menghadapi globalisasi adalah mengelola
globalisasi. Upaya-upaya itu dipaparkan dalam uraian berikut ini:
- SEGI EKONOMI.
Upaya-upaya diplomasi indonesia diarahkan pada usaha
memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang timbul dari arus globalisasi
untuk kepentingan pembangunan nasional. Dapat dilakukan dengan cara, mengembangkan
perluasan akses pasar, mengupayakan meningkatnya arus investasi asing, dan juga
mengembangkan kerja sama teknik dan jasa ekonomi.
- SEGI POLITIK.
Indonesia tetap perlu menjalankan polotik luar negeri yang
mengandalkan prinsip-prinsip kerjasama internasional, saling menghormati
kedaulatan nasional, dan menjunjung tinggi prinsip “tidak mencampuri urusan
dalam negeri suatu negara” (non-interference).
- DALAM KONTEKS NASIONAL.
Politik luar negeri indonesia harus tetap ditujukan untuk
menjaga keutuhan wilayah nasional, persatuan bangsa serta stabilitas nasional
dalam menghadapi permasalahan di dalam negeri.
- DALAM KONTEKS BILATERAL.
Indonesia berupaya untuk memantapkan dan meningkatkan
hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Juga, terus mempelajari
kemungkinan membangun hubungan bilateral dengan negar-negara yang dinilai
berpotensi membantu upaya pencapaian kepentingan nasional indonesia.
- DALAM KONTEKS REGIONAL.
Indonesia mendukung pemulihan perekonomian asia tenggara.
Hal itu dilakukan dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai langkah asean.
Tetap memainkan peran kepemimpinan di asean serta menjaga kekompakan sesama
asean.
- DALAM KONTEKS GLOBAL.
Indonesia tetap menaruh harapan besar pada pbb, karena tetap
meyakini keabsahan institusi ini sebagai satu-satunya lembaga multilateral yang
paling kompeten mengambil keputusan bersifat mendunia. Untuk itu, indonesia
perlu mengupayakan program restrukturisasi pbb.
Selain
hal itu, hal lain yang sangat penting yang dilakukan adalah tidak lagi mengandalkan
pada keunggulan komparatif, melainkan makin meningkatkan keunggulan kompetitif
yang meliputi: penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan
keterampilan, peningkatan etos kerja, disiplin nasional dan daya saing yang
tinggi. keunggulan kompetitif yang lebih menentukan berhasil atau tidaknya
bangsa indonesia mengelola globalisasi.